I just wanna tell to the world that i am strong enough facing the suffering life, empty hope, and the illusion of the dreams.
Feeling depressed is always stay in my mind. It bites me all the day. I do not have something to do. The power, The spirit have run away.
Everybody have problems. But you know, i'm feeling that my problems are the worst. How can it be?
I have problem with my family.
I have problem with my friends.
I have problem with my University.
I have problem with all the guys who stay around me.
I have tried something to break all that fucking problem. But, the real life is still real life. It never be the same with imagination.
This is my life.
But i'm feeling strong enough to face the world.
I just believe in being able to solve this problem, because i'm strong.
There i can choose. what i wanna be...
Saturday, June 13, 2015
Dua Puluh Lima
Dua puluh lima menjadi trauma
kupikir bahagia,
kupikir tak lagi sengsara
tetapi justru nestapa
Dua puluh lima terlalu jauh
terlewat, terlampau jauh
tak lagi berbalik,
sekedar memetik bunga yang tertinggal
Dua puluh lima mati
saat dua puluh tiga menjejali
menghunus pada setiap rongga hati
ada yang berani menandingi?
kukira lebih baik kumati
Dua puluh lima
hanya begitu saja?
hambar.
tanpa makna
kupikir bahagia,
kupikir tak lagi sengsara
tetapi justru nestapa
Dua puluh lima terlalu jauh
terlewat, terlampau jauh
tak lagi berbalik,
sekedar memetik bunga yang tertinggal
Dua puluh lima mati
saat dua puluh tiga menjejali
menghunus pada setiap rongga hati
ada yang berani menandingi?
kukira lebih baik kumati
Dua puluh lima
hanya begitu saja?
hambar.
tanpa makna
Friday, May 15, 2015
Poem: Missing Teaching
Now i'm missing the time
saying Good morning, How are U and everything
Asking about something interesting
even sometimes it could be so boring
saying Good morning, How are U and everything
Asking about something interesting
even sometimes it could be so boring
Here i'm understanding
how much i love teaching
while sharing makes heart beating
It's because i'm understanding
The way u're feeling and thinking
I always talk to the mirror all day long
Trying to get a new path
How to be the one...
who makes the beautiful world
how much i love teaching
while sharing makes heart beating
It's because i'm understanding
The way u're feeling and thinking
I always talk to the mirror all day long
Trying to get a new path
How to be the one...
who makes the beautiful world
Wednesday, May 13, 2015
Terima kasih Tuhan, Terima Kasih BRI
Eitsss...!! jangan nyinyir, jangan nyengir dulu.
Begini ceritanya...
Judul diambil dari kejadian ane hari ini persis. Tentang Tuhan, ane yakin betul bahwa setiap kejadian adalah ujian. Sedangkan, setiap ujian yang diterima tidaklah lebih dari yang mampu kita pangku (kata pak Ustadz ane dulu-era 90an).
Tentang BRI - Bank Rakyat Indonesia, karena memang TKP nya disitu. ehehe...
Begini ceritanya...
Judul diambil dari kejadian ane hari ini persis. Tentang Tuhan, ane yakin betul bahwa setiap kejadian adalah ujian. Sedangkan, setiap ujian yang diterima tidaklah lebih dari yang mampu kita pangku (kata pak Ustadz ane dulu-era 90an).
Tentang BRI - Bank Rakyat Indonesia, karena memang TKP nya disitu. ehehe...
Tuesday, May 12, 2015
Puisi Jalanan : Sandiwara Mereka
Malam...
Tubuhku menggigil, dinginnya
menggerogot tulangku
Aku semakin merengkuh,
tapi sepertinya percuma
Di sana, manusia-manusia
kaya tetap saja bersuka cita
Dengarlah! Jangkrik
saja sepertinya tertawa
Mungkin melihat diriku
yang berbeda....
Siang..
Berharap, hujan selalu
menyambutku gembira
Aku benci dengan terik,
yang selalu menjerat leherku
Pada hujan, setidaknya
mampu membuatku berbicara
Menyapihku, seperti
pertama kalinya menatap dunia
Tapi, sepertinya ia enggan
bercerita
Pada ragaku yang
semakin terkikis udara....
Begitulah siang dan
malamku..
Takkan pernah seperti
mereka, yang selalu tertawa
Sesekali bersandiwara,
saat melihatku datang membawa duka
Hingga sampai di
penghujung nyanyian parauku,
Aku tak pernah
menyadari peranku di setiap sandiwara
Yang kutahu, peranku
akan selalu sama, seperti sebelumnya, selamanya...
Puisi Jalanan: Tuhan, Kutahu, Aku Berbeda
Aku bukanlah seorang
bocah seperti mereka,
Berlarian kecil, sambil
tertawa mengudara,
Berlompatan riang, lalu
mengepakkan lengannya ceria,
Aku? Tak ada waktu
dengannya...
Entahlah, aku adalah
aku, bukan mereka,
Meski berukuran sama,
tapi aku tak seperti mereka,
Aku menantang terik
yang melepuhkan kulit,
Jalanan yang menguap
hendak memangsa telapak kaki,
Aku berlari,
berlompatan, tapi... meringis kesakitan!
Manusia sekarang
menatapku, lalu mengutuk,
Pada tubuhku yang
terbungkus kain lagi tak berbentuk,
Lalu mereka sibuk
mengais kata, ‘busuk!’
Telingaku mendadak
lumpuh layu,
Tapi, hati ini
cepat-cepat berkata: memang begitu kenyataannya..
Oh, Tuhan... sepertinya
aku lupa satu hal,
Jika Engkau
menciptakanku berbeda..
Bulan Sipit
Semua manusia pasti setuju, jika pagi sangat pantas
digambarkan dengan suasana yang sejuk. Bola-bola kecil nan putih dan bening
tampak bersahaja bertengger di atas dedaunan, kemudian meluncur mengetuk
tanah-basah. Belum lagi kicauan burung. Wah, sungguh sedap bila di dengar. Apalagi
nih, kalau sambil menyeruput secangkir kopi, terus membaca koran pagi di teras
rumah. Wuih! adesoy sekali pastinya. Tapi, entahlah manusia macam mana yang
tega merusak itu semua. Pagi yang seharusnya hening, menjadi gaduh tak
beraturan. Dentuman suara sepatu beramai-ramai menghujam bumi. Udara yang
bening, tampak berkabut debu.
Subscribe to:
Posts (Atom)