Gadis jaman sekarang membuat para ahli agama geram. Membuat
mereka bertekuk lutut mempersiapkan argumen-argumen tentang sebuah kiamat yang
semakin dekat. Tetapi gadis jaman sekarang juga telah membuat merem-melek
laki-laki yang menatapnya. Membuat pikiran mendadak kosong, terbang dan
berhayal tingkat tinggi. Hingga darah-darah mengalir dengan cepat yang mengalihkan
otak.
“YANG SALAH BUKAN ROK MINI KAMI, TETAPI OTAK YANG KOTOR”
Sebuah spanduk terbuka lebar di sekitar bundaran HI dengan
para gadis yang menggenggam erat. Saat itu kulihat di layar telepici. Dari hal
itu aku mulai berfikir mencermati “wah, berarti si pria dong yang
disalahkan??”... oh, no! Tidak bisa sembarangan. Kalau bole berargumen,
kedua-duanya bisa disalahkan. Ingat kata bang napi? “KEJAHATAN BUKAN TERJADI
KARENA ADA NIAT, TETAPI KARENA ADA KESEMPATAN” bisa ditambah, karena ada
pemandangan., ya gak ????
Tak tahu hukum dari mana, yang pasti sudah kodratnya seorang
laki-laki akan terperangah melihat ‘sesuatu’ dari lawan jenisnya. Bukan hanya
memakai rok mini, tetapi juga seorang wanita “berbalut kerudung”-pun bisa
menjadi penyebab hancurnya pikiran seseorang laki-laki terutama.
Tentang pergaulan dan pengalaman.
Sore itu aku en friends sedang duduk asik di tepian jalan.
Memetik gitar, dan bersenandung ria menanti rembulan. sesaat gadis yang tak
terlalu cantik melintas merusak pemandangan. Tubuhnya yang lumayan berisi
berbalut dengan rok mini berlenggak-lenggok ria dan bermanja-manja dengan
seorang lelaki disampingnya, yang pasti pacarnya.
“wuzz.... ada cewek sexy cui,” bisik Doni, teman gue, sang
gitaris
“mantep!”, koment gue singkat.
“astaga!! Ya Allah ampuni saya”, ucap Soni kemudian. Kurasa
anak yang terkenal sholeh ini mendadak mendapatkan cobaan iman yang luar biasa.
Aku hanya bisa tertawa melihat tingkahnya.
Diatas, begitulah proses “ROK MINI”. Alhasil, memang bukan
pikiran kotor pria yang menjadi penyebabnya. Tetapi karena “DAGING yang dibalut
ROK MINI” menggerakkan nafsu pria. Itu pun hanya berlaku untuk laki-laki yang
normal. Bertahan dari nafsu itu sulit.
Karena seperti yang kita ketahui, bahwa jihad terbesar adalah jihad melawan
nafsu.
Cerita berikutnya masih sama. Tentang Gadis jaman sekarang.
Sesaat kami melanjutkan nyanyian, seorang gadis yang terttup rapi dengan
kerudugnya melintas. Tetapi, busananya melekat kuat membentuk tubuhnya, dengan
betis yang menempel banget pada kulitnya.
“wah,,,, montok”, ujar sang gitaris lagi.
“rejeki lagi, bebas lalat...”, aku mengundang tawa.
Kali ini Soni hanya bisa menggeleng-geleng. “iman gue
ternyata gak seberapa..”, ucapnya kemudian sesal.
“udah, wajar kok. Santai saja. Yang penting jangan sampai
berbuat”, ucap Doni menghibur. Sepertinya nafsu mata Soni sedikit terdongkrak.
Begitulah laki-laki. Maklum dan wajar apa adanya. Sebersih
apapun otak, namanya juga manusia biasa dan normal, kapanpun nafsu bisa jebol
meski sesaat.
Yang ketiga, berlainan tempat. Seorang gadis dengan rambut
yang terurai, dengan balutan baju yang besar, tak begitu ketat kembali
menghiasi pemandangan kami bertiga.
“cantik,”, komment soni seketika.
“he-em”
terakhir, dilain tempat. Seorang gadis dengan kepala
berbalut kain kerudung. Badannya tak nampak benjolan ataupun lekuk tubuhnya, ia
berjalan menunduk.
“assalamu’alaikum....”, kompak kami menyapa. Lalu diam tanpa
kata. Bungkam.
Berdasarkan pendengaran dan kisah yang terdengar, dan dengan
rehab seperlunya.
Bukan hanya rambut, pakaian juga mahkota..
Kebanyakan para pria menilai seorang wanita dari balutan
yang dipakai seorang wanita,
Pabila sexy berpakaian. Hot dah kalau diranjang,
Pabila berpakaian wajar, bakalan bahagia menikah dengannya,
Pabila tertutup rapi, bakalan bahagia dunia-akherat.
Tapi sekali lagi, itulah pandangan pria, yang sebebasnya
dikatakan ‘mata keranjang’
Pendapat boleh berbeda,,, bagaimana pendapat anda????
No comments:
Post a Comment