Hidup segan, mati tak mau.
slogan yang cocok buat aku yang sekarang tengah di ujung tanduk. hari tua telah tiba, yakni akhir bulan yang menandakan rambu-rambu kelaparan dan "broke" terbayang jelas di pikiran. untuk mengantisipasi krisis yang demikian, aku hanya bisa berusahan untuk menemukan jalan yang benar-benar praktis. membeli coklat dan pilus dengan total 1000 rupiah sepertinya sudah tak ampuk lagi untuk mengganjal perut. apalagi ditambah dengan cuaca yang ekstrim, yang kurasa semakin merogoh ke tenggorokan dan mendesak masuk ke dalam tempat trio enzim pepsin, renin dan lipase bernaung. wegh.. gak tau lagi apa rasanya, perut seakan-akan terpelintir, dan berputar 306 derajat. akhirnya, demi mengantisipasinya, terpaksa harus alternatif yang kedua, harga masih sedikit sebanding. 2000 rupiah yang kurasa mampu meringankan beban. ya, pastilah dan yakin, semua usaha ada hasilnya, dan semua halangan pasti ada jalannya juga. makanan itu kusuka, lagi enak dan lezat dan kupikir mengenyangkan. gorengan singkong!! kusuka.
lain cerita lain nasib, kali ini mengenai si penyandang jurus macan. pagi ini aku benar-benar menyaksikannya. seperti macan memang ketika ia meluapkan kemarahannya. its so scare!!! hanya ada ibu kost dan aku di rumah. kemarahan itu dipicu hanya karena sandal dia tak berada di tempat, alias sedang dipake some one. ckckck.. gak kebayangkan, andai saja ada penganiayaan,pembunuhan dan sejenisnya hanya karena sandal..tapi untunglah, masih ada yang mampu meredakannya, apa itu?? film kartun. yah, kurasa hanya dengan acara itu dia mereda. *anak mami.. :(
masih tentang aku yang disini berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang benar-benar berguna dan menghasilkan uang untuk bertahan disini. berguna berarti halal lagi menghasilkan banyak uang. uang atau duit.. dua kata satu arti, satu fungsi dan tentunya satu tujuan, membelai hati manusia tersayang. tanpa duit, dunia ini seakan-akan tak berarti. gak tahu pandangan dari mana, tapi yang jelas memang uang adalah segalanya.
No comments:
Post a Comment