Sunting
Raja singgasana malam
oleh Idoem Moedzy Tegaly pada 08 Desember 2010 jam 22:26
Malam yang smakin menepis kehangatan mentari kurasakan
binatang2 malam berdecit menyuarakan kemenangan kehdupan kaum mereka,
berdecit dan bergumul berharap mendapatkan auman bak srigala di rahim malam,
sarung yg kian menipis mash saja tak bsa menahan siukan angin malam,
menggigil dan menggumpal tbuhku dibuatnya,
mata yg nampak sayu pertanda dia telah berhasil merayuku,
sekedar untuk melewati mimpi, walaw hanya sepintas kulalui
tapi aku sadar, hanya dgan lewat mimpi aku bisa menghbur diri
bukan karena kerasnya khdupan, tetapi karena memang diriku yg ingin dimanja sesekali,
mimpi indah yg tentunya berbuah manis kuinginkan,
sudah pasti berbingar parasku dibuatnya kala semuanya berakhr,
dibuatnya penyesalan batin kenapa harus terbangun..
Dirindukan oleh dewa perasaan dlam ruh dan jasad yg melayang melalang buana mencari si penghbur malam sunyi.
Aku belum mampu pejamkan mata sepenuhnya,
sayu itu masih, walau sesekali terbuka hanya sekedar untk menyernyitkan dahi,
jauh diatas dahi kugambrkan mimpi yg akan terjadi,
aku memang bukan raja mimpi yg sesuka hati meminta,
tapi aku se0rang pecandu mimpi yg ingin bercerita disana,
tentang siang dan malam yg menemani,
tentang musim daun daun yg berguguran oleh hujan dan tumbangnya pohon melinjo di samping rumah,
aku memang hanya bisa berandai,
kini aku menanti malam, berjumpa dgan raja dan ratu penguasa mimpi saat kumulai merapatkan angan..
No comments:
Post a Comment