NavBar

Saturday, June 13, 2015

Dua Puluh Lima

Dua puluh lima menjadi trauma
kupikir bahagia,
kupikir tak lagi sengsara
tetapi justru nestapa

Dua puluh lima terlalu jauh
terlewat, terlampau jauh
tak lagi berbalik,
sekedar memetik bunga yang tertinggal

Dua puluh lima mati
saat dua puluh tiga menjejali
menghunus pada setiap rongga hati
ada yang berani menandingi?
kukira lebih baik kumati

Dua puluh lima
hanya begitu saja?
hambar.
tanpa makna

No comments: