NavBar

Sunday, December 13, 2009

teman tak berada

entah apa yang mendasari diriku untuk menceritakan ini semua. hingga saat ini say menuliskan semuanya hanya di blog yang jarang orang kebanyakan mengunjungi. memiliki favebook bukannya membuat say tambah bersemangat dalam hidup untuk mengisi kekosongan hidup, bahkan menjadi berat dan sangat berat.
permintaan maaf yang aku tunggu dari sahabat lama sejak smp telah aku anti-nantikan. memang itu hanya sebuah kata yang pendek, tapi kata itu menjadikan hidupku seribu kali lebih tenang dan bermakna. tak urung niatku untuk selalu menghubunginya. meminta kepastian permintamaafan darinya. tak tenang. yh, pastilah tak tenang. sebuah kesalahan kecil yang telah aku perbuat hingga membesar sampai saat ini sampai menjadi dewasa. tak ayal aku selalu mencari segala apa yang ia tempuh. berbagai teknologi situs pertemanan telah aku jamahi. kutemukan nama dia. tapi hingga saat ini dia selalu saja menolak tak memberi jawaban. sampai aku matipun aku tak tahu apa mungkin dia tahu kabarku, apa dia kan memaafkan semua kesalahanku..
kesalahan itu bermula dari aku menjauhi dia ketika dia mendekatiku untuk bermain bersama. tak tahu, karena sifatku yang pemalu... 1 atau 2 minggu tak kutatap dan bermain lagi dengannya, sungguh malu. hingga dihari kemudain, tak usangka dia membalas sikapku. dia menjauh dan semakin menjauh.....
puft.... namanya BRwSP sengaja aku acak dan kusembunyikan. tak tahu kenapa, sempat terllintas dalam benakku, apa dia malu memiliki teman seperti saya yang keadaan ekonominya pun pas2n hanaya dari kalangan pedagang dan sang serabutan. dai dari keluarga yang terpandang dan terhormat sebagai pahlawan tanpa tanda jasa....
dari keadaan keluarkagu, kurambah jauh.... semuanya penampilan, gaya, dariku adalah sebuah kesederhanaan yang luar biasa untuknya. maklum, sejak sma sendiri kita dilewatkan oleh sekolah yang berbeda jauh dedikasinya. di sekolah, saya banyak bergaul dan memang memiliki dedikasi yang tinggi. tak peduli pangkat, derajat, dan penampilan semuanya adalah sama bagi kami di sekolahku... kaya miskin makan di pinggir jalanpun sama... tak bertekhnologi ataupun memakainya adalah sama, tak berkendara ataupun ya, adalah sama...semuanya sama.
sedangkan dia mungkin tremasuk ke dalam pegaulan yang lebih modern dan modis. harus berteknologi, berkendara dan bergenk2.... semuanya memang berubah secara drastis.
apa dia malu memiliki sahabat sepertiku?? bergaul ala hidup dari anak sederhana???? tapi yang kuinginkan adalah tetap dari maafnya.......
bercerita lewat jalinan pertemanan tak membuatku yakin akan kesiriusan itu. bisa dikatakan boon gatu lebai kalu cerita panjang lebar kaya gini di jalinan pertemanan itu... tak ayal ada juga orang yang mengaku teman, tapi tak jua mau mengerti... dari blog kuberharap suatu saat nanti ada orang yang peduli,,,,,dan memberikan pengharapan yang baik untukku.....

No comments: