NavBar

Sunday, January 1, 2012

Nyu Yer 2012 Gue


 Tanpa kekasih, tanpa sahabat sebijipun. gue hanya bisa menelan ludah pahit. maklum, sebagai warga buangan perantauan yang masih terasa asing di negeri orang yang kurasa sempit. pas menjelang nyuyer 2012, tak seorangpun menghampiri gue. gak seperti di kampung halaman pada jaman dahuluuuu kala. tapi gue yakin suatu saat nanti gue bakalan tenar dan menjadi tren senter di sini. huuuuuuu!!!
kebetulan, bos gue sedang nganggur, dan ngajak gue buat nyaksiin konser bertajuk pasar malam. tanpa pikir panjang, dengan bermodalkan 6.000 gue langsung bertenggreng di belakang jok motornya. begitu sampai TKP, dia sibuk menata dagangannya. sedangkan gue Cuma melongo dan disuruhnya keliling area dan harus kembali pas momen pukul 00.00.
yap! kaki gue melangkah menyusuri area keramaian. menyusup di tiap body yang merapat. hingga kujumpai satu stand yang pertama. TOKO BUKU. sedikit menyombongkan diri, gue ingin diakui sebagai ‘orang pinter’. penjamahan, pelucutan, dan pembacaan gue lakukan. tak banyak yang bisa gue temui di sana. entah, mungkin buku cara melipatgandakan uang dalam sedetik, atau (ehem..) cara mencopet yang ramah. *swing-swing. beli gak beli gak beli gak. kayaknya percuma saja gue itung kancing baju buat mutusin beli buku atau gak. secaraaaaaaaaaaa 6000 gitu loch. #gigit jari
e!! yamko rambe yamko.. aronawan kombe!!!!”. lagu daerah itu terdengar kencang di bawakan band pemuda secara ngerock. jiwa musik gue muncul. jiwa gaul, jiwa anak muda, plus jiwa semangatnya. segera gue arahkan kaki menuju ke depan panggung yang sudah penuh dengan penonton pastinya. sedikit bosan, gue berjalan menuju belakang panggung. di sana tak seorangpun yang gue kenal. jelas. mulut gue melongo, melihat manusia belasan tahun bersolek ria. peuh... *ngarep ada yang nempel. kemudian gue duduk diantara mereka. catatan penting, tak ada seorangpun yang ngajak ngobrol gue. semuanya berpasangan. (waduwh..). hingga sampai beberapa jam kemudian, gue memutuskan hengkang dari duduk manis. mungkin mereka melihat penampilan gue yang bisa dibilang standar abich. sandal teplak dan baju lengan panjang. mereka sudah bisa mendeteksi sadis kalau gue bukan bagian dari mereka. wekz! gue pikir wajah gue yang mempesona sudah cukup membantu, tetapi masih kurang. #rackuz
tak puas berkeliling area, gue bersiap mencari santapan yang yahud. intinya 6000 itu cukup buat perut. yak! setelah berkeliling ria, ada satu makanan yang ngebuat gue keliyengan. “pentol goreng”. sebenarnya bukan harganya yang murah yang gue lihat, tetapi gue lebih suka makanan tradisional gitchu, because ai lop indonesia (prokk!! prok!!! prokkk!!!). di depan pedagang pentol goreng itu, langkah gue mengamati. siapakah pembelinya dan berapa jumlah uang yang meski di pakai. dari hasil pengamatan, seluruh pembelinya adalah kalangan sepuluh tahun ke bawah. whekzz!!! gue?!!! andai usai gue sama seperti 10 tahun yang lalu, pasti udah gue caplok tuh pentol goreng. akhirnya, sedikit rasa illfill gue beli tuh pentol. *lirik kanan..lirik kiri, padahal gak ada yang kenal gue!
hap..hap..hap.. glezedddd,,, yummy!! mulut gue sudah belepotan sambal kacang. waktunya melanjutkan penjelajahan. setelah beberapa lapak gue sambangi, ada satu lapak yang menarik perhatian gue seketika. sebuah binatang yang belum pernah gue lihat sebelumnya bergerak-gerak lincah. sejenis kepiting besar, namanya hewan belangkas. gerombolan orang-orang tak begitu ramai di lapak itu, mereka hanya melihat dan melintas sesaat. kali ini, jiwa ilmuwan gue muncul. gue masih mengamati hewan aneh itu, hingga kemudian gue disodorkan sebelbaran kertas oleh si empunya lapak. ternyata ia menjual minyak khusus pria! wawwwww!!!!! alis gue mengelinting seketika. “ayu mas, 50 ribu saja!”, kata si bapak. waduh, andai saja sisa uang pentol gue bisa buat beli tuh obat, ehemm.....
pria mana yang gak kepengen punya anu yang PAKDE ???
“pak, bisa buat payudara gak??”, ucap seorang cowo lugu.
“bisa mas,”
gue tercengang dan segera berbincang dengan si pria. “mas, payudara? gak salah? itu kan buat anu? apa jangan-jangan....”, ucap gue tak melanjutkan. dipikiran gue terpikir, jangan-jangan dia mau membesarkan payudaranya. whakZ!!
“ini, buat tante gue, pesen”, katanya meringis.
gue ngacirr.. *caritempatpasbuatbuangmuka
toret toret toret...... dorr!!! dor!!!dor!!!! bresssssssssss!!!!!!!!!!!
suara terompet berbenturan dengan suara petasan yang meledak melambung ke atas, lalu diserbu oleh guyuran hujan.....

enbe: PAKDE = panjang, kuat dan gede
salam nyu yer 2012


MIMI MITUNO
Lemak mimi mituno
Untuk menambah ukuran (memperbesar/memperpanjanga)anu.
Cara pakai: Oleskan yang rata pada permukaan anu mulai dari pangkal hingga kepalanya, setiap malam mau tidur. Supaya panjang/besat selamanya, hindarkan bersenggama selama 4 hari.
Lendir mimi mituno
untuk tahan lama (TL) pada waktu bersenggama
Cara pakai: oleskan yang rata pada leher anu hingga kepalanya 15 menit sebelum bersenggama.
 
Bontang menyendiri.





Dapat merawat payudara wanita agar kencang


TIDAK ADA EFEK SAMPING
 
 

1 comment:

Taufik Hidayat said...

Nyahahha,,, dah beli aja tuh minyak, biar pakde mud,, hahhaa,,, atau kalau ga olesin di muka biar gantengan,,, nyahaha