NavBar

Wednesday, December 21, 2011

SEANDAINYA SAYA ANGGOTA DPD “RAKYATKU PASTI SEJAHTERA”

Manusia-manusia yang dikenal berotak “cerdas” masih asik bertenggreng di atas punggung rakyat dengan santainya. Tugas yang diemban semakin terbengkalai. Sekali tersorot kamera, langsung merapat. Alih-alih bertanggungjawab dengan jabatan. dan di akhir kegiatan, kericuhan pasti terjadi.  Kalau kayak begini terus, sampai kapan anak SD berkata, “mak, wakil rakyat kok bertengkar? Kata di buku bilang, itu tidak baik,”. otak memang cerdas, tetapi tak digunakan untuk berfikir. Untuk saya, sebagai anggota DPD, saya akan melakukan langkah yang tepat dan berfikir serta merealisasikan dengan tindakan. Prinsip yang saya pegang  “tanggung jawab lebih besar daripada penampilan,”. Prinsip sederhana, tapi banyak makna. Biar kata saya seorang pejabat DPD, tapi saya akan benar-benar total terjun ke wilayah. Dan beberapa program yang utama tentunya saya rinci demi terlaksananya program ke depan.
Pertama, melakukan ceramah rutin (sesuai kepercayaan). Bisa sebulan satu kali. Hal ini memang bisa dianggap remeh, tetapi yang sesungguhnya pangkal dari kehancuran adalah dari sini. Ambil seorang ulama untuk berceramah di “gedung pertemuan”. Saya yakin lambat laun hati akan tersentil, kecuali mereka yang hatinya sudah tertutup. Nah, kalau hati sudah bersih, otak sudah pasti.
Kedua, mensejahterakan rakyat dalam bidang pendidikan secara merata. Bayangkan, di daerah perbatasan mentawai. Dalam tayangan sebuah berita, seorang gadis yang seharusnya sudah menginjak bangku SMA belum bisa membaca. Hal itu mungkin wajar ketika jaman emak saya lahir. Tapi ini sudah masuk jaman kemajuan dan bertekhnologi. Sudah wajib pendidikan di sana dimajukan. Tetapi dengan tidak mengurangi perhatian pada daerah lainnya. kemudian bukan hanya bertumpu pada pendidikan 9 tahun saja, tetapi saring anak bangsa yang berotak cerdas untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yang dibiayai total oleh negara. hal ini menampik perguruan tinggi untuk kalangan atas saja.
Ketiga, memajukan dalam bidang pekerjaan. Saya akan menghapuskan sistem kontrak kerja, kemudian bekerjasama dengan lembaga-lembaga di Indonesia untuk memberikan modal kepada para UKM dan mereka yang ingin membuka usaha. Rata-rata yang saya saksikan saat ini, para karyawan setelah putus kerja dengan perusahaan menjadi penganggur. Dan secara otomatis, ekonomi mereka terjun seketika.
Keempat, melaksanakan pembangunan berupa akses –akses pendukung untuk kemajuan ekonomi daerah. Sampai kapan kita mencontoh negara tetangga yang begitu memperhatikan daerah perbatasan mereka?. Semisal, daerah perbatasan kalimantan barat. Bandingkan saja keadaanya dengan perbatasan daerah mereka. Pembangunan seperti akses menuju TKP masih perlu dibenahi.
Kelima, dalam membuat rancangan undang-undang atau peraturan baru, persetujuan dari DPR memang perlu, tetapi tidak harus dengan kepasrahan menerima begitu saja jika usulan ditolak. Kalau menurut kita baik untuk bangsa, akan saya pertahankan. Ajukan pula ke presiden dan bila perlu dibahas lebih lanjut di layar televisi. Secara langsung, warga bisa terlibat dan tahu jelas tujuan dari program DPD.
Terakhir, terjun ke lapangan. menjalankan dan mengawasi pelaksanaanya. Bila perlu terjun ke kubangan lumpur. Untuk anggaran, jika ada satu kejanggalan yang saya temukan, saya akan tindak segera, siapapun dia. Tentu, dengan menyerahkan kepada KPK yang lebih ahli. Mafia anggaran harus diberantas. Saya anggota DPD siap mati jika saya diketemukan merugikan negara ataupun menyelewengkan tugas saya. Senyum rakyat adalah yang utama. ( 490 kata)http://lomba.dpd.go.id/

No comments: